Berani Untuk Pupus
(Disalin rekat dari Facebook Post 29 Mei 2016.)
“Courage is not the absence of fear, but rather the judgment that something else is more important than fear.” ~ The Princess's Diaries.
Keberanian itu bukan ketiadaan rasa takut, namun penilaian bahwa ada hal yang lebih penting ketimbang rasa takut itu sendiri.
Ini bisa mengacu pada banyak hal.
Keyakinan. Prestasi. Pengembangan diri. Masa depan. Cinta.
Seringkali, pandangan ini digunakan untuk membantu orang mengatasi rasa takutnya demi mencapai self-discovery (penemuan jati diri). Pada saat kita fokus pada sasaran melampaui rintangan, rasa takut itu dengan sendirinya mampu kita hadapi dan atasi. Selanjutnya, kita bertumbuh.
Namun, ada kalanya kita membutuhkan keberanian........ untuk pupus.
Bukan keberanian untuk mengatasi rasa takut.
Namun keberanian demi cinta.
Keberanian itu ada ketika Fantine mencukur habis rambutnya dan rela melacurkan diri, demi menyambung hidup bagi Cosette, anak semata wayangnya.
Keberanian itu ada ketika Hermione -- dengan tangan gemetar -- menghapus kenangan akan dirinya dari ingatan kedua orang tuanya, lalu melangkah pergi tanpa pernah menoleh ke belakang lagi.
Keberanian itu ada ketika Frodo memutuskan untuk berlayar meninggalkan Middle Earth, bukan karena kehormatan yang diterimanya sebagai pahlawan, namun karena ia kasihan pada Sam, yang terus-menerus terombang-ambing antara membina rumah tangga dan melayani dirinya.
Keberanian yang terbesar sejatinya bukan berhubungan dengan mengatasi hal-hal yang menyerang kita dari luar, namun keberanian untuk mengorbankan diri bagi orang-orang yang kita cintai. Itulah arti dari lambang yang seringkali dikalungkan orang di atas dada, namun jarang dipahami kedalaman maknanya.
"Greater love has no one than this: to lay down one's life for one's friends."
"Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."
“Courage is not the absence of fear, but rather the judgment that something else is more important than fear.” ~ The Princess's Diaries.
Keberanian itu bukan ketiadaan rasa takut, namun penilaian bahwa ada hal yang lebih penting ketimbang rasa takut itu sendiri.
Ini bisa mengacu pada banyak hal.
Keyakinan. Prestasi. Pengembangan diri. Masa depan. Cinta.
Seringkali, pandangan ini digunakan untuk membantu orang mengatasi rasa takutnya demi mencapai self-discovery (penemuan jati diri). Pada saat kita fokus pada sasaran melampaui rintangan, rasa takut itu dengan sendirinya mampu kita hadapi dan atasi. Selanjutnya, kita bertumbuh.
Namun, ada kalanya kita membutuhkan keberanian........ untuk pupus.
Bukan keberanian untuk mengatasi rasa takut.
Namun keberanian demi cinta.
Keberanian itu ada ketika Fantine mencukur habis rambutnya dan rela melacurkan diri, demi menyambung hidup bagi Cosette, anak semata wayangnya.
Keberanian itu ada ketika Hermione -- dengan tangan gemetar -- menghapus kenangan akan dirinya dari ingatan kedua orang tuanya, lalu melangkah pergi tanpa pernah menoleh ke belakang lagi.
Keberanian itu ada ketika Frodo memutuskan untuk berlayar meninggalkan Middle Earth, bukan karena kehormatan yang diterimanya sebagai pahlawan, namun karena ia kasihan pada Sam, yang terus-menerus terombang-ambing antara membina rumah tangga dan melayani dirinya.
Keberanian yang terbesar sejatinya bukan berhubungan dengan mengatasi hal-hal yang menyerang kita dari luar, namun keberanian untuk mengorbankan diri bagi orang-orang yang kita cintai. Itulah arti dari lambang yang seringkali dikalungkan orang di atas dada, namun jarang dipahami kedalaman maknanya.
"Greater love has no one than this: to lay down one's life for one's friends."
"Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."



Komentar
Posting Komentar