HITAM!

(Disalin rekat dari Facebook Post 22 Februari 2016.)

"Apa warna favorit kamu?"
(Biasa, pertanyaan ini sering muncul dalam kuis online.)

Hitam.

"Warna hitam diasosiasikan dengan misteri, kerahasiaan, kejahatan, malapetaka, kesedihan, kekakuan, depresi, dan kematian."

Haaah?!
Yang bikin kuis bercanda, ya?

*

OK, memang warna hitam BISA dihubungkan dengan segala kesan di atas, tapi hitam juga bisa sama sekali bermakna beda.

Hitam tidak kaku.
Justru sebaliknya, inilah warna paling fleksibel karena bisa digunakan untuk segala macam kebutuhan, mulai busana sampai cat mobil, dari interior rumah sampai bungkus kado.

Hitam tidak misterius.
Apanya yang misterius? Hitam ya hitam. Inilah warna yang tampil apa adanya, dengan segala kejujuran dan jati dirinya. Beda dengan nuansa lain yang bisa membuat orang bertanya, "Kuning? Kuning apa? Kuning bunga matahari atau kuning lemon atau kuning kunyit atau kuning gading?"

Hitam tidak menyedihkan atau depresif.
Coba padankan warna apa pun dengan hitam. Alih-alih ternodai oleh si hitam, warna itu malah akan tampil makin cemerlang. Hitam justru mendukung eksistensi warna-warna lain karena keberadaannya menghadirkan kontras yang membuat nuansa lain jadi 'hidup'. Dia adalah pelengkap dan penyempurna yang serbaguna.

Hitam bukan warna kematian.
Sebaliknya, hitam adalah warna keabadian. Tak lekang oleh zaman. Kapan pun, di mana pun, melintasi segala tren dan pergantian era, hitam tetap dipandang sebagai warna yang tak pernah ketinggalan zaman.

Hitam tidak tepat juga jika digambarkan sebagai warna kejahatan dan malapetaka.
Hitam sebenarnya mewakili kekosongan. Dan dari kekosongan inilah kemudian muncul segala kreativitas dan kehidupan. Bukankah Tuhan menciptakan dunia, alam semesta, dan segala isinya dari kehampaan? Dari gelap, terbitlah terang. Dari kekosongan, timbullah penciptaan. Dan hitam adalah pengantar menuju suatu kelahiran yang luar biasa indah semaraknya.

*

Nah, jadi........ mari kita sekarang menyeruput kopi HITAM.

Komentar

Postingan Populer