Letnan Nyota Uhura dan Dr. Martin Luther King Jr.

(Disalin rekat dari Facebook Post 29 Juli 2016.)

Bagi penggemar Star Trek zaman sekarang, sosok Lt. Uhura diwakili oleh Zoe Saldana. Namun bagi generasi orang tua kita, perwira Starfleet cantik berkulit hitam ini diperankan oleh Nichelle Nichols, yang kini menginjak usia 83 tahun.

Dalam sebuah wawancara, Bu Nichelle menceritakan... pada suatu hari, dirinya dipanggil untuk menemui seorang penggemar. Betapa kagetnya ia, karena ternyata fans yang ingin bertemu dengannya itu Dr. Martin Luther King Jr.

"Ya, saya juga seorang Trekker," ujar Dr. King berbinar. "Saya penggemar berat serial TV Star Trek. Bahkan, serial ini satu-satunya acara yang saya izinkan ditonton oleh anak-anak saya sampai larut malam."

Bu Nichelle saat itu agak kebingungan mau menjawab apa. "Eh... tapi... saya sebenarnya ada niatan hendak hengkang dari serial ini, Pak."

"Apa?!" senyum di wajah Dr. King sontak pudar. "Jangan! Jangan tinggalkan serial ini. Apa Anda tidak mengerti? Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kaum kita dipandang sebagaimana mestinya. Anda bukan memainkan peran kulit hitam di dalamnya. Anda menjalankan peran SETARA."

-------------

Membaca cuplikan wawancara itu, saya mendadak terhenyak, dan bergidik. Baru sadar, bahwa serial futuristik ini digagas dan dipelopori pada era 1960-an. Masa ketika diskriminasi ras sedang ganas-ganasnya dan kaum kulit berwarna harus setengah mati memperjuangkan hak asasi mereka.

Saya pernah membaca bahwa Star Trek telah dibahas dari sudut pandang teknis dan ilmu pengetahuan, dan hampir seluruh teknologi yang dilukiskan di dalamnya memang betul-betul dapat dibuktikan secara ilmiah. Teknologi yang kita gunakan sekarang, semisal layar sentuh, ponsel, simulasi, dan virtual reality, sudah lebih dahulu dibayangkan dalam serial TV lawas ini. Dan kini sungguh terjadi! Lompatan teknologi yang luar biasa!

Tapi di pihak lain, fakta bahwa pada tahun 1966 orang menggagas serial TV yang menempatkan tokoh-tokoh dari berbagai ras, kaum, dan bahasa dalam kesetaraan gender, status, jabatan, dan hak asasi, itu juga suatu lompatan SOSIAL yang luar biasa! Ada Kirk dan Bones yang berkulit putih, Uhura yang berkulit hitam, Sulu yang berkulit kuning, dan Spock yang separuh manusia separuh Vulcan.

Secara keseluruhan, film futuristik ini memang betul-betul merupakan lompatan ke masa depan. Salut bagi Gene Roddenberry dan rekan-rekannya yang telah berani menggagas kisah luar biasa ini bagi generasi masa lalu, masa kini, bahkan generasi penerus kita nantinya.

Komentar

Postingan Populer